Nasional, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan akan memberi tahu Mabes Polri tentang rencana demonstrasi yang akan digelar organisasinya pada 25 November. Unjuk rasa akan berjalan bersamaan dengan rencana "Aksi Damai III".

"Ini bukan persoalan agama, ini soal arogansi kekuasaan," kata Said di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2016. Dia berencana akan mengarahkan 1,7 juta anggota KSPI untuk unjuk rasa. Buruh di luar KSPI pun akan ikut dalam aksi itu.

Ia menyampaikan, KSPI sudah menyatakan sikap untuk bergabung dalam demonstrasi 25 November mendatang. KSPI berencana “menduduki” Istana Negara meminta kebijakan pemerintah menaikkan upah buruh. Selain itu mereka juga mendukung Ahok dijadikan tersangka dalam kasusnya. "Kalau Ahok tidak resmi dijadikan tersangka kami bergerak," tutur dia.

Said menganggap proses hukum terhadap Gubernur DKI non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berlangsung lama atas dugaan penistaan Quran surat Almaidah ayat 51, karena dilindungi pemerintah. Ia menuturkan, saling melindungi itu terjadi, akibat dari ulah pemilik modal yang melindungi Ahok. "Karena Ahok adalah simbol arogansi kekuasaan yang dilindungi oleh kaum pemilik modal."

Menurut dia, demonstrasi yang akan berlangsung bersamaan dengan unjuk rasa menentang Ahok itu bukan aksi soal agama. Unjuk rasa KSPI adalah meminta kebijakan Pemerintah Kota menaikan upah buruh.

Said mengatakan demonstrasi juga akan diikuti buruh dari luar Jabodetabek. "Mereka akan dikerahkan ke kantor Gubernur dan perusahan industri.” Rencananya, mereka akan mogok nasional dan berhenti berproduksi.

WAHYU DHYATMIKA